Penyakit Ikan Lele

Penyakit Ikan Lele yang Bikin Kita Gagal Jadi Pengusaha Lele

Bisnis ikan lele bisa dijadikan salah satu referensi bisnis yang berprospek cerah. Dalam kehidupan berbisnis tentu mengalami pasang surut yang bisa disebabkan berbagai hal.

Salah satunya adalah gagal panen. Kegagalan panen tidak hanya dirasakan oleh petani saja tapi juga peternak lele yang disebabkan oleh penyakit ikan lele.

Walaupun beberapa orang menganggap lele adalah ikan yang sangat kuat dari segi ketahanan terhadap lingkungan, tapi lele juga bisa sakit.

Untuk mencegah gagal panen karena penyakit ikan lele, maka penting untuk tahu jenis penyakit, gejala, pencegahan, sampai pengobatan. Hal-hal itu tentu sangat membantu agar panen tetap bisa dilakukan dan bisnis tetap menguntungkan.

Jenis Penyakit Lele

Sebelum membahas tentang penyakit lele, kita perlu tahu kalau ada ancaman lain dalam berbisnis ikan lele yaitu hama. Hama lele umumnya adalah predator alami ikan lele di alam. Contohnya yaitu kucing, musang, ular, sampai belut. Kucing, musang, ular adalah predator yang memangsa lele.

Kalau belut dikategorikan sebagai hama karena bisa membuat lubang di kolam alami sehingga kolam jadi bocor.

Untuk penyakit yang diderita ikan lele biasanya sama dengan ikan tawar pada umumnya. Penyakit ikan lele sering disebabkan infeksi bakteri, jamur, atau virus dan akan makin parah kalau kolam terlalu padat. Penyakitnya meliputi bintik putih, gatal, Cotton Wall Disease, dan Channel Catfish Virus.

Gejala Penyakit

Kalau penyakit bintik putih pasti sudah bisa ditebak kan gejala penyakitnya. Pada bagian insang dan kulit akan muncul bintik putih dan seringnya, penyakit ini menyerang benih ikan.

Ikan yang terinfeksi bintik putih biasanya akan menggosokkan badan ke dinding kolam, dasar kolam, atau bagian kolam lainnya. Penyakit ini akan makin parah jika kebersihan air tidak dijaga, kolam terlalu padat, dan air terlalu dingin.

Penyakit selanjutnya adalah penyakit gatal. Sama kaya manusia, ikan lele yang terkena penyakit gatal biasanya akan menggosokkan badannya ke permukaan benda padat kaya dasar kolam atau dinding kolam. Pada tingkat yang sudah parah, ikan akan lemas dan kusam.

Cotton Wall Disease disebabkan oleh infeksi bakteri Flexibacter. Ikan yang menderita penyakit ini akan menjadi lemas, sering mengapung di permukaan air, dan terdapat luka di sekujur tubuh.

Bakteri Flexibacter menyerang organ insang ikan jadi ikan mengalami gangguan dalam bernafas. Selain bakteri, penyakit ini diperparah dengan banyaknya endapan sisa pakan yang menurunkan kualitas air kolam.

Penyakit yang terakhir adalah Channel Catfish Virus yang disebabkan virus CCV. Gejala ikan yang menderita penyakit ini yaitu pergerakan ikan yang terganggu, lemas, badan dalam kondisi vertical, hingga pendarahan di bagian sirip.

Faktor yang memperparah juga sama yaitu kualitas air yang jelek dan kepadatan kolam yang tinggi.

Pencegahan dan Pengobatan

Setelah mengetahui jenis, gejala, serta penyebab penyakit lele, maka kita sudah bisa menentukan langkah pencegahan dan pengobatan supaya tidak terjadi gagal panen. Langkah yang paling penting adalah menjaga kualitas air dan populasi ikan di kolam.

Air yang bersih, suhu optimal sekitar 28ºC, dan sirkulasi udara yang baik membuat ikan bisa tumbuh secara optimal dan mencegah perkembangan penyakit.

Populasi ikan juga penting untuk dijaga agar tidak terlalu padat. Tujuannya tentu untuk menjaga agar ikan mendapatkan asupan oksigen yang cukup, tidak berebut pakan, dan leluasa bergerak. Semakin rapat ikan di kolam, maka kalau satu ikan terserang penyakit akan makin mudah penyakit tertular.

Pemberian pakan juga tidak boleh berlebihan. Pakan yang tidak termakan akan mengendap di dasar kolam kemudian mengalami pembusukan. Pembusukan inilah yang dapat memicu Cotton Wall Disease dan meningkatkan suhu air. Tentu hal itu akan sangat merugikan pengusaha ternak lele.

Usaha lele memang digadang-gadang sebagai usaha yang paling mudah. Namun bukan berarti usaha ini tidak memerlukan perhatian khusus. Semakin Anda memperhatikan usaha budidaya lele, semakin banyak untung yang bisa Anda dapatkan.

Loading...
Tweet
Share
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like

Cara Ternak Kelinci yang Mudah

Salah satu hewan peliharaan yang banyak dipelihara selain anjing dan kucing adalah kelinci. Banyak masyarakat Indonesia yang memilih kelinci sebagai peliharaan karena mudah dirawat dan tidak banyak bersuara seperti anjing…
View Post