Soil Block Seedling, Media Persemaian Hortikultura yang Ramah Lingkungan

Bagi penggiat hortikultura mungkin tidak terlalu asing bila mendengar kata soil block seedling. Soil block merupakan sebuah alat yang membantu petani dalam melakukan langkah persemaian.

Selain sangat efisien, media persemaian hortikultura ini juga ramah akan lingkungan jika dibandingkan dengan penggunaan pot plastik atau polybag.

Penggunaan soil block seedling sangat menghemat waktu bagi petani. Teknik ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani di Wonosobo dan telah terbukti memiliki berbagai manfaat.

Bukan hanya mempercepat pertumbuhan tanaman, tapi juga meningkatkan produktivitas tanaman sehingga menghasilkan buah yang lebih banyak.

Langkah Membuat Media Persemaian Hortikultura dengan Soil Block Seedling

1. Siapkan Bahan

Langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah menyiapkan bahan untuk media tanam yang akan dicetak dengan soil block.

Sesuaikan bahan dengan kebutuhan bibit yang akan Anda tanam. Bahan-bahan yang dibutuhkan diantaranya pupuk kandang boleh berupa kotoran sapi atau kotoran kambing, gambut, cocopeat atau serabut kelapa, fosfat alam dan dolomit.

Setelah semua bahan disesuaikan dengan kebutuhan, Anda dapat mencampurnya dengan air sedikit demi sedikit agar media tanam tidak terlalu lembek atau cair.

Usahakan agar media tanam masih memiliki kepadatan agar mudah dicetak oleh alat soil block.

2. Mencetak Media Tanam

Saat mencetak media tanam, siapkan juga tray sebagai wadah hasil cetakan media nantinya. Ukuran tray dapat menyesuaikan dari ukuran cetakan dan berbahan dasar dari kayu.

Jenis kayu dipilih karena memiliki ketahanan yang cukup kuat jadi cukup ekonomis bagi petani. Tidak perlu mengganti tray setiap kali ingin melakukan penyemaian.

Tiba saatnya untuk mencetak. Masukkan media pada cetakan soil block, lalu kemudian padatkan menggunakan tangan.

Bila media tanam telah padat, Anda dapat memasukannya kedalam tray kemudian tarik pergas atau peer pada alat saat mencetak. Jangan lupa untuk tetap menekan media berulang kali agar tanah tidak tercecer dan betul-betul padat.

3. Menanam Bibit

Bila media telah tercetak Anda akan melihat adanya lubang di setiap media cetak. Lubang inilah yang akan menjadi rumah dari bibit tumbuhan yang ingin Anda semai.

Langkah menanam bibit ada dua, yang pertama menanam dengan manual. Menanam manual adalah cara menanam dengan meletakkan tiap bibit ke dalam lubang dengan menggunakan tangan.

Untuk cara yang kedua adalah menggunakan papan yang dibuat sendiri dengang menggunakan sedotan vakum. Untuk cara yang satu ini membuat papan mungkin akan membutuhkan waktu.

Namun ketika Anda telah memiliki papan maka akan sangat mempersingkat waktu saat melakukan penanaman bibit ke dalam media.

4. Merawat Bibit

Setelah menanam bibit ke dalam media, langkah selanjutnya adalah menutupnya dengan media yang sama namun tidak dipadatkan.

Kemudian Anda bisa menempatkan bibit di tempat yang teduh atau tidak terkena matahari secara langsung. Tujuannya adalah agar tanah tidak kering karena terkena paparan sinar matahari.

Untuk penyiraman, usahakan agar media tanam memiliki kelembapan sekitar 70% hingga 80%, ini bertujuan agar tanah tetap lembab dan pertumbuhan menjadi maksimal.

Selain itu, untuk meningkatkan daya tahan bibit terhadap penyakit, Anda dapat mencampurkan fungisida pada tanah yang digunakan untuk menutup bibit sebelumnya.

Media persemaian hortikutura ini bukan hanya ramah lingkungan, melainkan juga ramah dikantong karena Anda dapat menggunakannya secara berulang kali.

Selain penggunaan plastik yang dapat merusak lingkungan, plastik juga memiliki kandungan kimia yang berbahaya. Alangkah baiknya jika banyak petani menggunakan metode yang satu ini.

Loading...
Tweet
Share
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like