Tanaman seledri yang biasa dikenal dengan nama ilmiah Apium graveolens ini termasuk dalam keluarga Umbelliferae.
Adapun tanaman ini seringkali dijadikan sebagai obat herbal dan juga dapat dikonsumsi sebagai lalapan, bahkan penghias hidangan.
Cara budidaya seledri organik organik dalam polybag memang banyak sekali diterapkan saat ini, selain mempermudah ini juga menghemat biaya.
Adapun usaha tani budidaya seledri ini sendiri sangat cocok dilakukan pada kondisi dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1200 meter dari permukaan laut.
Akan tetapi, tanaman jenis ini masih sangat jarang tumbuh di dataran rendah. Hal ini karena seledri kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi.
Cara Menanam Seledri yang Baik dan Benar
Perlu Anda ketahui bahwa ada dua cara menanam seledri yaitu secara generatif atau dari biji dan juga vegetatif atau dari anakan.
Adapun secara generatif biasanya dapat diterapkan untuk budidaya seledri yang skalanya luas atau komersial.
Sedangkan, untuk budidaya yang skala pekarangan seperti dalam pot atau polybag dapat dilakukan secara vegetatif karena lebih mudah dilakukan.
Berikut cara budidaya seledri organik dalam polybag secara generative, diantaranya:
- Sebelum Anda menyemai biji, ada baiknya Anda merendam terlebih dahulu biji tersebut dalam air hangat kuku (50-60 derajat celcius) selama kurang lebih 1 jam.
- Siapkan lahan untuk menyemai berupa bedengan atau baki semai. Adapun media semai terdiri dari campuran tanah dan juga kompos yang sudah diayak dengan perbandingan 2:1.
- Setelah itu, silakan beri naungan dengan menggunakan plastik bening pada bedengan semai guna menlindungi tanaman dari air hujan secara langsung dan terik matahari.
- Lalu, Anda perlu membuat alur di bagian atas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Selanjutnya, tebarkan benih ke dalam alur tersebut dan tutup secara tipis dengan tanah dan siram untuk mempertahankan kelembabannya.
- Pastikan untuk selalu menyiramnya setiap pagi atau sore guna mempertahankan kelembaban media persemaian. Usahakan agar media tidak terlalu basah dan tidak pula kekeringan.
- Kemudian, bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag setelah 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun.
Secara vegetatif juga dilakukan jika Anda sudah memiliki tanaman seledri sebelumnya. Dimana proses perbanyakannya adalah dengan mengambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang sudah ada.
Lalu, Anda bisa memindahkannya ke pot atau polybag yang baru. Berikutnya, tanaman dapat Anda perbanyak dari rumpun seledri yang sudah tumbuh.
Apabila bibit sudah siap dipindahkan, Anda perlu menyiapkan pot atau polybag berukuran sedang.
Lalu, silakan isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan juga arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Jangan lupa untuk mengayak bahan-bahan tersebut terlebih dahulu.
Jika tidak memiliki arang sekam, Anda bisa menggantinya dengan sekam padi, jerami padi atau pun serbuk gergaji.
Pastikan untuk berhati-hati dalam membuat media tanam, Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang bebas dari hama dan penyakit lainnya.
Panen Budidaya Seledri
Perlu Anda ketahui bahwa proses panen seledri dapat dilakukan berkali-kali. Adapun pada masa panen pertama, biasanya terjadi setelah tanaman berusia 1-3 bulan, tergantung jenis varietasnya.
Penting untuk Anda perhatikan bahwa pertumbuhan seledri tergolong maksimum jika daunnya rimbun dan anakannya sudah banyak.
Seledri biasanya dipanen dengan cara memotong pangkal batangnya secara periodik. Adapun frekuensi pemanenan dapat dilakukan sebanyak 1-2 minggu sekali.
Masa panen dapat berakhir jika pertumbuhan anakan sudah tidak produktif lagi.
Beberapa cara budidaya seledri organik dalam polybag diatas diharapkan dapat menjadi referensi bagi Anda yang memiliki usaha budidaya seledri.
Baca juga: Cara budidaya Cabe di Rumah