Budidaya Kroto

Cara Gampang Budidaya Kroto untuk Pemula

Kroto adalah sebuah telur atau larva dari semut yang banyak digunakan sebagai pakan ternak. Sebetulnya, istilah kroto berasal dari bahasa Jawa yang kemudian menjadi nama dagang dan lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.

Karena banyak digunakan sebagai pakan ternah, kemudian banyak yang mencari tahu bagaimana cara budidaya kroto sebagai usaha.

Kroto memiliki bentuk atau penampakan yang mirip seperti nasi, yaitu berupa butiran bulat lonjong dan berwarna putih. Kroto dihasilkan oleh ratu semut rangrang yang biasanya ditemukan di dalam gulungan daun atau di tempat-tempat tertutup dan dijaga ketat oleh semut pekerja. Kroto sendiri sangat mudah untuk dibudidaya. Bagaimana caranya?

Cara Budidaya Kroto

Ada beberapa cara budidaya kroto yang bisa Anda coba meskipun Anda belum pernah beternak kroto sebelumnya. Beberapa metode di bawah ini bisa Anda coba sebagai referensi.

1. Budidaya kroto menggunakan paralon

Paralon atau pipa air dari plastik sering digunakan sebagai media untuk membudidayakan kroto, selain terjangkau, Paralon juga mudah didapatkan.

Lalu bagaimana cara untuk beternak atau membudidayakan kroto menggunakan paralon?

  • Siapkan paralon, buat menjadi dua tingkat untuk meletakkan semut
  • Letakkan paralon di atas rak dengan memberikan kaki-kaki dari wadah plastik. Isi wadah tersebut dengan air atau oli agar semut rangrang tidak keluar dari paralon
  • Potong permukaan paralon yang memanjang, masukkan dedaunan agar semut membuat sarang di sana
  • Tabur bibit koloni semut rangrang
  • Beri makan semut-semut dalam paralon itu dengan jangkrik, ulat atau hewan-hewan kecil lainnya
  • Beri makan dengan teratur. Biasanya, kroto bisa dipanen dalam 15 sampai 20 hari.

2. Budidaya kroto dengan toples

Cara lain untuk membudidayakan kroto yang lebih mudah adalah dengan menggunakan toples. Cara ini adalah yang paling banyak digunakan dan paling sering dicoba oleh pemula.

Kelebihan lain dari ternak kroto dengan toples adalah bahan yang mudah didapatkan. Selain itu, proses panen lebih gampang dan modalnya murah.

Berikut beberapa cara untuk membudidayakan kroto menggunakan toples.

  • Siapkan toples plastik, lubangi bagian bawahnya sekitar 5-7 cm dan tutup kembali menggunakan lakban
  • Masukkan bibit semut rangrang ke dalamnya
  • Jangan lupa pastikan dalam satu koloni terdapat semut pekerja, semut pejantan, semut pekerja dan ratu semut
  • Siapkan nampan yang diisi air, letakkan batu atau benda yang lebih tinggi untuk meletakkan toples, agar semut tidak kabur
  • Beri makan semut dengan hewan-hewan kecil seperti jangkrik atau ulat
  • Pemberian makan dan keberadaan semut harus selalu dipastikan
  • Kroto bisa dipanen dalam 15 sampai 20 hari.

Tips Budidaya Kroto dan Hal yang Wajib Diperhatikan

Ada beberapa poin yang wajib untuk diperhatikan ketika melakukan budidaya kroto. Karena kroto adalah larva, larva sendiri artinya makhluk hidup, maka Anda wajib memerhatikan kondisinya.

Untuk bisa hidup dan sampai pada proses semut bisa menghasilkan telur, Anda wajib mengikuti beberapa hal di bawah ini.

  • Buat ruang yang minim cahaya
  • Sirkulasi udara harus baik, suhu kisaran 26 derajat sampai 30 derajat celcius
  • Kandang harus kering
  • Pastikan kelembapan udara kisaran 60 sampai 72 persen

Selain beberapa hal di atas, untuk membudidayakan kroto perlu kesabaran dan juga ketelatenan. Sebab, beternak kroto terkadang tidak mudah.

Yang perlu Anda pahami ada beberapa faktor penghambat, seperti koloni semut yang tidak lengkap, kandang basah, pemberian makanan yang tidak teratur. Ada pula yang sampai membuat semut mati karena kurang udara.

Loading...
Tweet
Share
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like