Cara Budidaya Jagung Manis

Cara Budidaya Jagung Manis Organik

Budidaya jagung manis organik tidak pernah ada matinya. Walaupun jagung manis yang memiliki nama latin Zea mays saccharata ini merupakan jenis jagung yang lebih rentan terhadap serangan hama atau penyakit tumbuhan jika dibandingkan dengan jagung biasa.

Namun pembudidayaan jagung manis tidak pernah surut karena jagung jenis ini memiliki nilai jual yang lebih dibandingkan jagung biasa.

Cara Mudah Budidaya Jagung Manis Organik

1. Mengolah lahan dengan cara yang organik

Lahan bekas sawah bisa menjadi salah satu media yang digunakan untuk menanam jagung. Lahan bekas sawah yang akan digunakan untuk menanam jagung manis harus berupa lahan yang sudah kering dan tidak tergenang oleh air.

Buat bedengan pada lahan bekas sawah tersebut dengan ukuran tinggi sekitar 20-30 cm dan lebar 1 meter, buat jarak sekitar 30 cm pada setiap bedengan. Pada satu bedeng, bisa ditanam sebanyak dua baris jagung manis organik.

Untuk mengolah lahan secara organik, dibutuhkan pupuk sebanyak 5 ton disetiap hektarnya. Beri lahan yang akan Anda gunakan dengan campuran  pupuk dari kotoran ayam dan pupuk kotoran kambing maupun sapi dengan perbandingan 1:1.

Sangat disarankan untuk memberi lahan dengan pupuk campuran karena dalam pupuk kotoran ayam mengandung unsur N yang bermanfaat dalam membantu penguraian tanah.

Sedangkan pada pupuk kotoran kambing atau sapi lebih banyak mengandung unsur K dan unsur P.

2. Penanaman jagung manis organik

Dalam satu hektar, dibutuhkan benih sebanyak 8 kg. Tanam jagung manis organik dengan cara ditugal, cara ini dinilai paling efektif jika dibandingkan dengan cara yang lainnya.

Buatlah lubang pada bedengan dengan dalam sekitar 2-3 cm, kemudian masukkan 2 biji jagung manis organik pada setiap lubang yang telah dibuat.

Jumlah ideal bagi populasi tanaman per hektarnya adalah sekitar 34000-37000 tanaman. Untuk mendapatkan populasi ideal di kebun Anda, lakukan penanaman jagung manis organik dengan diberi jarak sekitar 60-75 cm pada setiap jagung manis organik yang Anda tanam.

3. Mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang jagung manis organik

  • Hama penggerek batang jagung

Hama yang satu ini akan merusak tanaman jagung Anda dengan cara menggerek bagian batang jagung untuk mencari makanan.

Salah satu cara pencegahannya adalah dengan melakukan rotasi tanam dan mencari waktu yang tepat untuk penanaman.

  • Hama ulat tongkol

Hama ulat tongkol bisa menyebabkan kerusakkan yang cukup parah pada tumbuhan jagung manis Anda. Ulat tongkol ini memiliki sifat berpindah-pindah sehingga jumlah kerusakkan yang ditimbulkan oleh satu ulat tongkol bisa dibilang cukup banyak.

  • Hama kutu daun

Kutu daun merupakan salah satu hama yang sering menyerang jagung manis, kutu daun akan mengeluarkan embun madu yang akan menutupi daun jagung sehingga menghambat fotosintesisnya. Serangan hama ini bisa dicegah dengan memberikan tanaman tumpangsari bagi tanaman jagung manis.

4. Proses pemanenan jagung manis organik

Jagung manis organik akan mulai berbunga setelah 50 hari penanaman, dan akan siap untuk panen pertamanya setelah sekitar 65-70 hari setelah ditanam.

Sebaiknya, potonglah 2-3 lebar daun pada bagian bawah dan petik jagung muda atau tongkol 10 hari sebelum panen utama. Hal ini bertujuan agar nutrisi bagi tongkol utama terpenuhi.

Jangan ragu untuk memulai budidaya jagung manis secara organik ini. Dengan mengikuti beberapa cara yang sudah dipaparkan di atas, kebun Anda akan dipenuhi dengan jagung manis organik yang berkualitas.

Loading...
Tweet
Share
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like