Ada dua kategori pupuk yang ada, yakni pupuk hayati dan pupuk organik. Keduanya memiliki fungsi untuk membuat tanah sebagai media tanam menjadi lebih subur.
Kali ini Kita akan membahas tentang pengertian dan fungsi pupuk hayati.
Pengertian Pupuk Hayati
Pupuk hayati disebut juga sebagai biofertilizer yang mana seringkali disalah artikan sebagai pupuk organik. Padahal keduanya adalah sama sekali berbeda.
Mengacu pada Permenan No.2 Tahun 2006, pupuk hayati digolongkan pada pembenahan tanah. Pupuk hayati termasuk dalam pembenahan pada tanah jenis organik.
Pupuk hayati memang seringkali disalah artikan dengan pupuk organik. Sebenarnya definisi dari pupuk organik sendiri mengacu pada peraturan tersebut ialah sekumpulan material organik yang kandungannya antara lain zat hara bagi tanaman dan di dalamnya dapat mengandung organisme hidup maupun tidak.
Tentu ini sangat berbeda dengan definisi pupuk hayati, yaitu sekumpulan organisme yang hidup. Organisme tersebut berkativitas dan aktivitasnya mampu memperbaiki tingkat kesuburan tanah.
Pada prakteknya sendiri, mungkin bisa saja suatu pupuk organik memiliki agen hayati dan berlaku sebaliknya. Kendati demikian, tidak semua pupuk organik yang memiliki kandungan mikroorganisme hidup disebut pupuk hayati.
Suatu pupuk dapat dikatakan sebagai pupuk hayati jika memenuhi syarat dan kualitas tertentu. Setelah mencakup syarat dan kualitas tertentu itulah maka dapat dibedakan apakah pupuk tersebut merupakan pupuk hayati ataukah bukan.
Fungsi Pupuk Hayati
Setelah mengetahui tentang pengertiannya, kini Kita membahas tentang fungsi yang dimiliki dari jenis pupuk satu ini. Setidaknya ada dua peranan utama yang dimiliki pupuk hayati untuk budidaya tanaman.
Pernana tersebut antara lain untuk pembangkit kehidupan tanah atau istilahnya soil generator dan juga untuk penyedia nutrisi tanaman.
Penyedia nutrisi tanaman tersebut sekaligus untuk menyuburkan kehidupan tanah. Istilah yang digunakan untuk ini adalah feefing the soil that feed the plant.
Lalu bagaimana cara kerja mikroorganisme yang ada pada pupuk hayati tersebut? Antara lain adalah sebagai berikut:
- Penambat zat hara yang memiliki banyak kegunaan bagi tanaman. Beberapa mikroorganisme yang ada memiliki fungsi sebagai penambat. Tanpa adanya bantuan dari mikroorganisme tersebut, maka tanaman tersebut tidak lagi dapat menyerap nitrogen dari udara. Beberapa memiliki peran sebagai pelarut fosfat dan juga sebagai penambat bagi kalium.
- Aktivitas mikroorganisme tersebut memiliki peran untuk membantu perbaikan kondisi tanah baik dari segi fisik, biologi, maupun kimia.
- Melakukan penguraian atas sisa zat organik yang mana nantinya digunakan untuk nutrisi tanaman.
- Membantu mengeluarkan zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan oleh tanaman.
- Membantu untuk menekan pertumbuhan organisme parasit. Hal ini dilakukan dengan pertumbuhan mikroorganisme yang baik kemudian berkompetisi dengan patigen, yang mana nantinya menyebabkan mikroorganisme parasit atau patogen memiliki tumbuh kembang yang kecil.
Fungsi diatas merupakan keunggulan dari pupuk hayati yang tidak dapat dimiliki oleh pupuk kimia. Mengapa demikian?
Karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan malah akan mematikan mikroorganisme yang sudah memiliki keahlian dan fungsinya sendiri di tanah.
Kini Anda telah mengetahui tentang pengertian dan fungsi pupuk hayati. Jadi, jangan keliru lagi antara pupuk hayati dan organik karena keduanya sama sekali berbeda.
Baca juga: Jenis Pupuk Kandang
Anda perlu memberikan tanah Anda pupuk hayati agar mampu mengaktifkan mikroorganisme alami yang ada pada tanah.