Bagi sebagian orang yang membudidayakan buah kakao, hama penghisap kakao merupakan ancaman yang cukup besar bagi kebunnya. Para pembudidaya kakao harus benar-benar mengerti pengendalian hama penghisap buah kakao agar kebunnya dapat menghasilkan buah yang segar dan sehat tanpa terkena hama penghisap.
Hama penghisap ini merupakan hama yang berbentuk kepik denggan berbagai macam spesies yaitu: H. claviver, H. theivora, dan H. antonii. Hama penghisap buah kakao ini banyak menyerang negara-negara pembudidaya buah kakao seperti Filipina, Malaysia, Srilanka, dan sebagian negara-negara di Afrika.
Cara Pengendalian Hama Penghisap Buah Kakao
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan hama penghisap yang merusak buah kakao ini. Cara yang dilakukan cukup beragam mulai dari cara biologis, kultur teknis, maupun kimiawi.
1. Pengendalian hama penghisap secara biologis.
Perlu Anda ketahui, semut hitam adalah musuh alami dari hama penghisap buah kakao. Kita bisa memanfaatkan keadaan ini untuk membasmi hama penghisap yang menyerang kebun kakao.
Caranya adalah dengan melakukan inokulasi kutu putih atau dengan membuatkan rumah untuk semut hitam dengan seresah yang diikatkan pada cabang-cabang pohon.
Selain membantu kita untuk mencegah, semut hitam juga membantu kita untuk mengatasi masalah hama penghisap buah kakao yang sudah menyerang kebun kita.
Dengan adanya aktifitas yang dilakukan semut hitam pada pohon buah kakao, imago tidak akan meletakkan telurnya di permukaan buah kakao Anda lagi.
Selain itu, semut hitam juga akan memakan telur-telur hama penghisap.
Selain semut hitam, cara biologis lain yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ini adalah dengan melepaskan cendawan parasitoid berupa Beauveria Bassiana.
Cara ini paling efektif untuk dilakukan saat hama berada pada fase imago. Hal ini disebabkan karena pada masa imago, hama yang tersemprot akan mati sekitar 2 – 5 hari setelah terinfeksi.
2. Pengendalian hama penghisap dengan kultur teknis.
Hama penghisap buah kakao senang tinggal dan berkembangbiak di kebun yang lembab. Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kelembaban kebun kita adalah dengan memangkas cabang-cabang kakao yang kurang produktif.
Sehingga tidak bertumpang tindih dengan cabang lain yang akan menyebabkan peningkatan kelembaban kebun.
Selain melakukan pemangkasan cabang, pengendalian hama secara kultur teknis lain yang dapat kita lakukan adalah dengan memanfaatkan penggunaan pohon penaung seperti pohon sengon, pohon kelapa, dan pohon lamtoro.
Pohon penaung ini berfungsi sebagai pohon yang bisa dijadikan rumah bagi musuh alami hama penghisap yaitu semut hitam.
3. Pengendalian hama penghisap secara kimiawi.
Jika Anda sudah mencoba mengendalikan hama penghisap buah kakao dengan cara biologis maupun kultur teknis namun hama yang menyerang masih belum bisa teratasi, menggunakan cara pengendalian hama secara kimiawi dapat dilakukan.
Namun perlu Anda ketahui, pengendalian hama penghisap buah kakao secara kimiawi merupakan pilihan yang terakhir dan kurang disarankan.
Pengendalian hama penghisap secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian insektisida pada pohon kakao sesuai dengan dosis yang tepat.
Cara ini tidak disarankan karena buah kakao yang Anda hasilkan akan tercemar oleh bahan kimia atau insektisida yang digunakan untuk membasmi hama penghisap tersebut.
Anda tidak perlu lagi merasa khawatir dengan hama penghisap yang menyerang kebun kakao Anda. Karena dengan melakukan dan menerapkan beberapa cara diatas, kita dapat menciptakan kebun kakao yang sehat dan memiliki buah yang segar.
Baca juga: cara panen buah kakao