Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk melakukan budidaya buah kakao. Cara pembibitan kakao secara generatif, merupakan salah satu cara yang sering digunakan oleh para pembudidaya dalam tahapan awal budidaya buah kakao.
Pembibitan generatif memiliki berbagai macam kelebihan yang membuatnya sering digunakan.
Pembibitan kakao secara generatif adalah cara pembibitan yang menggunakan teknik untuk memperbanyak tanaman menggunakan biji.
Pembibitan secara generatif dinilai cukup praktis, selain itu teknik ini juga memudahkan dalam pengiriman, lebih bertahan lama, dan tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas yang kuat karenamemiliki akar tunggang.
Cara Pembibitan Kakao Secara Generatif
1. Persiapan sebelum penanaman
Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum melakukan pembibitan generatif adalah dengan menyiapkan biji yang bisa diperoleh dari pohon kakao berkualitas tinggi atau dengan membeli biji unggul di toko benih.
Jika ingin mengambil biji dari pohon yang sudah ditanam, pohon tersebut harus merupakan pohon yang kuat dan memiliki tingkat produksi buah kakao yang tingi, pohon yang digunakan juga harus berumur sekitar 12-18 bulan.
Cara pertama yang harus Anda lakukan untuk mengambil biji dari pohon yang sudah ditanam adalah dengan mengambil buah yang sudah matang dengan sempurna dari tanaman induk yang diinginkan.
Buah yang sudah matang ini dapat ditandai dengan perubahan warna yang signifikan dari buah yang berwarna hijau akan menjadi kuning, sedangkan buah yang berwarna merah menjadi jingga.
Setelah memilih buah yang akan digunakan, pecah buah dan ambil bijinya. Biji yang dapat digunakan untuk pembibitan adalah biji yang berada di tengah, dalam satu buah biasanya hanya 20-25 biji yang dapat digunakan.
Setelah itu, bersihkan biji dari lendir yang menempel. Setelah biji yang dipilih kering, biji tersebut sudah siap untuk dikecambahkan.
2. Mempersiapkan tempat pembibitan
Siapkan bendengan dan naungan di tanah yang datar dan rata, dekat dari jangkauan, aman dari berbagai macam gangguan, serta dekat dengan sumber mata air.
Buatlah bendengan untuk penyemaian membujur dari arah utara ke selatan dengan ukuran lebar 1,5 meter dan panjang maksimalnya 10 meter.
Bersihkan tanah yang digunakan untuk penyemaian dari gulma dan cangkul tanah tersebut sedalam kurang lebih 30 cm. setelah itu, gemburkan dan ratakan tanah yang akan digunakan untuk penyemaian.
3. Melakukan penyemaian benih kakao
Rendam benih kakao yang akan disemai dengan larutan formalin 2,5% selama 10 menit untuk memastikan agar tidak ditumbuhi jamur.
Kemudian letakkan benih pada bagian pasir dengan bagian benih yang rata menghadap ke bawah. Semai benih dengan sejajar dan jarak 2,5 x 5 cm.
Setelah benih selesai ditanam, siram benih dan kemudian tutup benih dengan alang-alang kering yang sudah direndam cairan fungisida sebelumnya.
Jangan lupa untuk selalu menyiram benih dipagi dan sore hari selama 4-5 hari.
4. Pemindahan dan penanaman bibit
Setelah penyemaian berhasil, Anda harus memindahkan bibit ke dalam polibag yang memiliki tebal 0,08 mm dan ukuran 20 x 30 cm. Isi polibag dengan pasir yang sudah diayak, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 1:1:2.
Pilih kecambah yang memiliki kualitas baik, pastikan akar tunggang kecambah tidak bengkok dan terputus saat ditanam di dalam polibag. Setelah itu, biarkan kecambah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, lakukanlah semua langkah di atas secara hati-hati dan teliti. Jika berhasil, penyemaian ini dapat membantu dalam pembudidayaan buah kakao Anda.
Baca juga: cara teknik sambung samping tanaman kakao