Mengetahui cara budidaya kangkung darat organik adalah solusi penting untuk Anda yang suka memakan oseng kangkung sebagai lauk nasi. Kangkung sendiri dibedakan atas kangkung darat dan kangkung air. Perbedaan mendasar tersebut diperhatikan dari media tanamnya, di darat atau di air.
Jika dilihat dari bentuk fisiknya, kangkung darat cenderung memiliki bentuk fisik berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing.
Berbeda dengan kangkung air yang warna daunnya cenderung lebih hijau gelap dan bagian ujung daunnya membulat, lebar, serta memiliki permukaan yang lebih tumpul.
Cara Menanam Kangkung Darat
Untuk budidaya kangkung darat, biasanya membutuhkan tanah di dataran tinggi, namun juga tidak mustahil jika ditanam pada area tanah rendah.
Yang wajib diperhatikan sebelum masuk ke berbagai langkah budidaya di bawah adalah curah hujan dan sinar dari matahari sangat mencukupi.
Jika semuanya sudah pas maka Anda dapat memulai budidaya kangkung darat dengan beberapa langkah di bawah ini:
1. Penyiapan Benih
Hal pertama yang dapat dipersiapkan untuk membudidayakan kangkung darat adalah dengan mempersiapkan benih untuk ditanam.
Kangkung bukan tanaman yang memiliki biji sehingga untuk mendapatkan benih, Anda dapat membelinya langsung. Survey ke pasaran untuk jenis terbaik adalah jalan utamanya.
Banyak media yang dapat dijadikan sarana diskusi, baik itu internet atau Anda berdiskusi dengan petani kangkung langsung. Pastikan Anda mendapatkan kualitas benih yang bagus dan cocok untuk tanah tempat menanamnya.
2. Pengolahan Tanah
Jika benih sudah disiapkan langkah selanjutnya adalah Anda dapat mengolah tanah dengan proses digemburkan, dibuat bedengan, dan terakhir adalah membuat petak secara perlahan.
Karena kali ini kita membahas budidaya kangkung organik maka sebaiknya menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang saja.
Pengolahan lahan dibarengi juga dengan pemupukan dasar menggunakan pupuk organik. Untuk menggunakan pupuk kandang ini Anda harus mengeringkan pupuknya terlebih dahulu.
3. Penanaman
Ketika proses pengolahan tanah sudah selesai selanjutnya Anda dapat melanjutkan ke tahapan menanam benih kangkung.
Untuk menanam kangkung darat ini Anda dapat menempuh cara penebaran atau penugalan secara langsung. Penebaran benih tidak sembarangan, namun harus ditebar di atas bedengan.
Antara teknik penanaman dengan ditebar dan ditugal, orang akan lebih banyak memilih metode ditebar. Di samping praktis, konon dari masa tanam ke masa panennya juga terbilang lebih sebentar dibandingkan teknik menanam dengan tugal.
4. Pemeliharaan
Jika benih sudah ditebarkan maka tahapan berikutnya adalah dengan melakukan pemeliharaan terhadap tanaman kangkung darat tersebut.
Dalam pemeliharaan tanaman kangkung darat ini Anda dapat memberikan tambahan pupuk kepada benih. Anda beruntung jika menanam kangkung di atas tanah yang sudah ditanami kacang-kacangan.
Pasalnya, tanah yang sudah ditanami kacang akan memiliki unsur hara baik dibandingkan tanah yang belum pernah ditanami apa pun. Tanpa pupuk kompos, kangkung di atas tanah bekas kacang akan tetap tumbuh.
5. Panen
Terakhir ketika semua tahapan di atas sudah dilakukan dengan telaten, Anda dapat memanen kangkung darat. Normalnya untuk mencapai masa panen dari masa tanam ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 1 bulan atau paling lama 45 hari.
Anda dapat memanen kangkung dengan dua cara, yakni dipotong atau dicabut dengan akarnya.
Budidaya kangkung untuk tujuan dikonsumsi sendiri atau untuk berbisnis dengan menjualnya ke pasar sama-sama membutuhkan perhatian selama masa tanam.
Mulai dari penyiapan benih hingga masa panen, sebaiknya Anda memerhatikan betul apakah langkah budidaya kangkung darat organik sudah tepat.