Cara Mudah Budidaya Timun Suri Organik

Budidaya timun suri organik sudah mulai banyak dilakukan oleh para petani sekarang ini. Walaupun timun suri sering disama jeniskan dengan ketimun, sebenarnya timun suri lebih mendekati dengan tanaman melon, blewah, dan semangka dibandingkan dengan ketimun sendiri.

Namun, dalam budidaya timun suri sendiri banyak mengalami kendala dan hama yang sama dengan yang menyerang ketimun. Oleh karena itu, penanganan dalam budidaya timun suri dapat dilakukan seperti dalam budidaya ketimun.

Hal yang membedakan adalah kendala dan hama yang terjadi pada timun suri memang lebih susah untuk dikendalikan ketimbang ketimun.

Langkah-langkah Budidaya Timun Suri Organik

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Biologi Genetika UGM sel inti kromosom dari timun suri adalah 2n = 24, sedangkan mentimun adalah 2n =12, itulah yang menyebabkan timun suri lebih mendekati melon, blewah, dan semangka.

Selain itu, timun suri juga mengandung provitamin A yang berfungsi untuk menjaga kekebalan dan sistem sel tubuh dari kerusakan.

Timun suri juga kaya akan vitamin C dan mineral esensial fosfor, zat besi, serta kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh.

Inilah beberapa langkah dan cara yang dapat Anda lakukan untuk membudidayakan timun suri organik.

1. Mengolah dan mempersiapkan lahan tanam

Timun suri organik lebih baik ditanam pada tanah datar yang sudah dicangkul halus tanpa membuat bedengan. Tanah yang akan ditanami harus dibuatkan lubang tanam sedalam satu meter dan diberi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak satu kg pada setiap lubangnya dan didiamkan selama 2 hari.

2. Melakukan penanaman benih

Tanam biji timun suri pada lubang yang sudah diberi pupuk dan didiamkan selama 2 hari. Masukkan dua biji timun suri pada setiap lubang lalu tutup dan siram secara rutin hingga biji-biji tersebut tumbuh.

Pada umumnya, biji timun suri tersebut akan tumbuh bersamaan pada hari ketujuh. Jika ada biji yang belum tumbuh, lakukan penyulaman pada lubang tersebut.

Benih yang sudah jadi biasanya akan digunakan minimal setelah 1 tahun. Lamanya kualitas benih dapat disimpan bergantung pada cara perawatan dan penyimpanan benih.

3. Memulai budidaya timun suri

Lakukan penyiangan pada timun suri yang sudah ditanam setelah 7 hari. Tanaman timun suri dewasa merupakan tanaman yang kuat akan kekeringan dan tahan akan serangan gulma.

Bahkan dengan adanya gulma ini pada tanaman suri yang sudah berbuah akan lebih menguntungkan karena bisa menjadi alas atau pembatas antara buah dan tanah.

Tanaman timun suri dewasa tidak perlu disiram secara rutin. Selain itu, gulma yang terdapat pada timun suri dewasa bisa menghindarkan buah dari cacing dan gangguan yang ada ditanah lainnya.

4. Proses pemanenan

Setelah berusia sekitar 60-75 hari, biasanya tumbuhan timun suri sudah siap untuk dipanen pertama kalinya. Pemanenan bisa dilakukan secara berkala hingga 10 kali.

Cara menentukan buah timun suri yang sudah siap dipanen adalah dengan mengecek apakah buah timun suri sudah terlepas atau belum dari tangkainya.

Setelah selesai dipetik, lakukan pencucian, pemilihan, dan pengepakkan pada timun suri sebelum dijual ke pasaran.

Karena pembudidayaan timun suri organik cukup mudah untuk dilakukan, jarang terjadi kegagalan dalam usaha pembudidayaan timun suri ini.

Beberapa kasus kegagalan pembudidayaan timun suri, terjadi karena petani yang tidak memperhatikan penyakit yang terjadi pada tumbuhan timun surinya.

Semoga dengan melakukan cara dan langkah yang benar dapat membuat pembudidayaan yang Anda lakukan berhasil.

Loading...
Tweet
Share
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like