Dalam budidaya ikan, para peternak dimudahkan dengan media pengembangan berupa kolam tanah. Sebenarnya, tak cuma kolam tanah saja yang digunakan. Peternak bisa menggunakan kolam tembok, kolam terpal, dan akuarium.
Tapi dalam sistem tata wilayah Indonesia yang agraris, kolam tanah lebih banyak dijumpai. Alasannya, karena cara membuat kolam tanah untuk budidaya ikan lebih mudah.
Cara membuat kolam tanah ini cukup mirip dengan pembuatan sawah yang sangat familier bagi masyarakat Indonesia. Kolam tanah juga lebih menguntungkan bagi para peternak ketimbang kolam tembok, kolam terpal, apalagi akuarium
Mengapa demikian? Karena tanah sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan hidup ikan yang nantinya akan dibudidayakan.
Cara Membuat Kolam Tanah untuk Budidaya Ikan
Sudah bicara panjang lebar soal kolam tanah, lantas bagaimana caranya membuat kolam tanah untuk budidaya ikan? Berikut 6 cara yang dapat dilakukan untuk membuat kolam tanah.
1. Melihat Tipe Kolamnya
Kolam tanah terdiri dari 3 tipe berbeda, sesuai dengan kebutuhan peternak. Yang pertama adalah kolam tanah yang murni dibuat dengan tanggul tanah. Kolam tanah ini sangat menguntungkan bagi peternak skala kecil, lantaran modalnya murah dan mudah dalam pembuatan.
Meski begitu, kolam tanah mempunyai konsekuansi tersendiri, yaitu peternak harus telaten merawat dan menjaga bentuk kolam. Karena kolam tanah yang menggunakan tanggul mudah rusak. Belum lagi dengan gangguan hewan-hewan yang suka menggali tanah sehingga merusak struktur kolam.
Lalu, yang kedua adalah kolam tanah dengan tanggul tembok. Kolam tanah dengan tanggul tembok ini diketahui kuat dan tidak mudah untuk dirusak hewan.
Tipe kolam tanah tanggul tembok umumnya digunakan untuk para peternak lele. Lalu ada lagi kolam tambak untuk air payau. Kolam tambak air payau jamak dijumpai di tepi pantai.
Berbeda dari dua tipe kolam tanah lain, kolam tambak air payau biasanya berukuran lebih besar. Airnya juga tenang. Sumber pengairan ke kolam tambak air payau ini berasal dari air laut atau muara sungai.
2. Melakukan Pengeringan Kolam Tanah
Cara pengeringan kolam tanah ini dilakukan dengan mengosongkan isi kolam, lalu menjemur dasar dari kolam tersebut. Penjemuran kolam tanah dilakukan selama 3-7 hari. Variasi durasi penjemuran tergantung dengan cuaca dan jenis tanah di dasar kolam.
3. Membajak Tanah Tempat Kolam
Setelah dikeringkan, peternak harus membajak tanah serta mencangkul dasar kolam. Proses ini dilakukan untuk membuat struktur tanah jadi lebih gembur.
Ketika peternak melakukan pembajakan, sebaiknya peternak juga mengangkat lumpur hitam yang biasa tersisa di dasar kolam. Lumpur ini adalah sisa-sisa pangan ikan yang akan menimbulkan aroma busuk.
4. Pemberian Kapur
Pengapuran pada kolam tanah bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah. Cara mengapur kolam tanah adalah dengan memberi kapur pertanian atau yang dikenal juga dengan sebutan dolomit.
5. Pemberian Pupuk
Pemupukan tanah di dasar kolam juga penting. Pupuk yang sebaiknya digunakan adalah pupuk jenis organik. Ini karena pupuk organik bias lebih menambah kesuburan pada tanah tempat kolam akan dibuat.
6. Mengisi Kolam dengan Air
Ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan kolam tanah. Yakni dengan cara menggenangi kolam dengan air, sesuai dengan kebutuhan peternak dalam budidaya ikan. Proses penggenangan kolam dilakukan dengan bertahap.
Di atas adalah beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk membuat kolam tanah untuk ikan. Proses yang dilakukan harus bertahap agar kolam tanah ikan bisa digunakan dengan optimal dan menghasilkan hasil yang luar biasa.
Baca juga: Cara budidaya Ikan Nila untuk Pemula