Banyak yang orang yang tidak pernah mengira bahwa cara budidaya jamur tiram putih ternyata sangat mudah.
Yang dibutuhkan adalah lahan untuk menanam dan waktu luang Anda untuk merawat dan memperhatikan tanaman tersebut agar menghasilkan jamur tiram sesuai harapan.
Budidaya jamur tiram putih bisa menjadi penghasilan tambahan untuk Anda.
Berbagai macam hidangan saat ini menggunakan jamur tiram putih karena harganya yang cukup terjangkau dan selalu tersedia di pasaran.
Mulai dari cemilan kekinian seperti jamur crispy atau makan berat lainnya membuat budidaya jamur tiram menjadi ladang usaha yang menjanjikan.
Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan budidaya jamur tiram.
Berikut Cara Budidaya Jamur Tiram Putih
1. Memilih Bibit Jamur Tiram Putih
Layaknya bibit tanaman pada umumnya, jamur tiram putih juga memiliki jenis bibit yang memiliki kualitas baik dan kualitas buruk.
Pastikan Anda memilih bibit jamur tiram putih dengan kualitas terbaik karena bila Anda sampai salah memilih kualitas dari bibit jamur tersebut maka tahapan selanjutnya akan menjadi sia-sia.
Anda bisa mendapatkan kualitas bibit jamur tiram putih dengan dua cara.
- Pertama, Anda dapat langsung membeli bibit jamur kepada agen atau penjual bibit jamur tiram resmi yang telah disertifikasi oleh pemeintah.
- Kedua, dengan membibitkan bibit jamur tiram murni, setelah itu Anda akan mendapatkan bibit F1.
2. Proses Fermentasi Media Tanam
Tidak seperti tanaman biasa, media tanam dari jamur tiram ini harus melalui proses fermentasi yang cukup panjang.
Media tanam untuk jamur tiram harus Anda diamkan selama 5 hingga 10 hari agar terjadi proses fermentasi.
Pada saat proses ini sedang berlangsung, suhu media tanam angkat meningkat hingga 70 derajat celcius. Tujuan dari fermentasi media tanam ini adalah untuk mempercepat proses pelapukan.
Selain itu proses fermentasi juga akan membunuh jamur liar yang mungkin nantinya akan menganggu pertumbuhan dari jamur tiram putih milik Anda.
Karena itu kesabaran sangat dibutuhkan dalam proses ini agar nantinya jamur tiram tumbuh baik.
3. Proses Sterilisasi dan Inokulasi
Proses sterilisasi mungkin akan sedikit rumit. Anda harus memasukkan media tanam kedalam plastic polipropilen dan memadatkannya hingga berbentuk botol.
Pasangkan ring di bagian leher plastik dan sumbat dengan kapas. Lanjutkan dengan mengukus diatas drum yang dipanaskan diatas tungku selama 8 hingga 10 jam.
Sebelum melakukan proses pembibitan atau inokulasi, tunggu sekitar 5 jam agar media tanam dalam plastik yang tadi dikukus kembali ke suhu normal.
Setelah itu, lakukan tahapan sterilisasi pada bibit dengan menggunakan alkohol dan api. Masukkan kurang lebih 10 gram bibit dalam satu botol.
4. Proses Inkubasi
Tahapan selanjutnya adalah proses inkubasi yang bertujuan untuk menumbuhkan miselium. Proses inkubasi akan membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 30 hari sesuai kebutuhan dan kondisi.
Seharusnya dalam waktu tersebut miselium sudah memenuhi sebagian besar rumah baglog dan Anda dapat memindahkannya ke rumah kumbung.
Saat memindahkan baglog ke rumah kumbung, berikan lubang pada ujung baglog dengan kawat yang telah di sterilisasi.
Lubang inilah yang nanti akan menjadi tempat tumbuhnya jamur tiram putih. Jamur akan mulai terlihat dalam waktu 1 hingga 2 bulan setelah dipindahkannya baglog ke rumah kumbung.
Cara budidaya jamur tiram putih memang terlihat sedikit kompleks dibandingkan dengan budidaya tanaman lain.
Tapi semuanya akan terbayar ketika Anda berhasil melakukan panen jamur tiram putih. Tidak membutuhkan peralatan yang terlalu mahal karena kunci dari budidaya jamur tiram putih ini adalah kesabaran.