Budidaya buncis organik merupakan solusi dasar untuk Anda dan keluarga agar suka makan sayur. Rajin memakan sayur dapat menghasilkan manfaat tak terkira untuk kesehatan tubuh.
Konsumsi sayur yang banyak juga dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan serat, terutama jika Anda sedang masa berdiet.
Buncis merupakan tanaman yang cocok dengan daerah bercurah hujan sedang dan membutuhkan cahaya matahari yang banyak.
Buncis memiliki dua jenis penanaman, pertama penanaman yang menjalar atau merambat dan yang kedua adalah teknis menanam buncis yang tegak ke atas.
Tahapan Menanam Buncis secara Organik
Kali ini kita akan membahas jenis tanaman buncis yang ditanam dengan merambat. Ada berbagai langkah budidaya yang dapat Anda lakukan, diantaranya:
1. Pengolahan Lahan
Hal pertama yang harus dilakukan ketika membudidayakan buncis adalah melakukan pengolahan lahan dengan benar.
Langkah pertama, tanah harus digemburkan terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan pencampuran antara kapur dengan tanah yang kandungannya sudah asam.
Selanjutnya tanah dapat dilubangi dengan ketentuan yang tepat dan barulah benih bisa mulai dimasukkan. Untuk satu lubang kurang lebih segenggam benih yang dapat Anda tanam.
2. Penyiapan Benih
Setelah tanah diolah untuk persiapan budidaya tanaman, langkah selanjutnya dapat diteruskan dengan penyiapan benih.
Seperti tanaman berbiji lainnya, untuk budidaya buncis juga Anda dapat menggunakan bijinya. Bedengan terbaik menentukan benih terbaik untuk ditanami pada tanah kebun yang sudah diolah.
Anda dapat memilih buncis yang berukuran besar untuk diambil bijinya. Masukkan biji buncis ke setiap lubang, maksimal untuk satu lubang dapat menanam dua buah biji buncis.
3. Penanaman Buncis
Tahapan selanjutnya yang dapat dilakukan sebagai budidaya buncis adalah penanaman buncis. Ketika benih sudah disiapkan, Anda dapat langsung menanam buncis pada setiap lahan yang sudah disiapkan pula.
Biji buncis tidak perlu melewati tahapan penyemaian, dapat ditanam langsung saja pada tanah.
4. Perawatan Tanaman Buncis
Jika biji buncis sudah ditanam dalam tanah, hal paling krusial adalah perawatan sampai masa panen tiba. Berbagai bentuk perawatan dapat diaplikasikan, diantaranya menaikan tanah, memasang lenjer dari bambu, dan melakukan pemupukan susulan setelah benih ditanam. Bukan sesaat sebelum benih ditanam.
Proses penaikan tanah ini sebaiknya dilakukan setelah 2 minggu benih dimasukkan ke lubang tanah. Tujuan dari dinaikkan tanah ini agar akar yang menyembul ke permukaan dapat diberi air dengan baik.
5. Pengendalian Hama
Umumnya hama yang menyerang tanaman buncis adalah kumbang pemotong daun, keberadaan kumbang ini amat mengganggu jaringan pengangkut tanaman buncis.
Untuk merawat tanaman buncis yang terserang hama, Anda dapat memanfaatkan biopestisida dari kipait dan ekstrak bush gadung.
Bukan hanya kumbang pemotong daun, tanaman buncis juga rentan terserang berbagai hewan berbahaya, seperti grayak, kutu daun, lalat kacang, ulat grayak, dan juga ulat bunga.
6. Panen
Terakhir, proses yang menjadi final untuk dilalui sebagai salah satu bentuk budidaya tanaman buncis adalah panen.
Jika semua langkah di atas sudah dilakukan dengan benar maka tidak akan ada masalah dengan hasil panen. Anda dapat memanen buncis untuk dikonsumsi sendiri atau untuk dijual.
Normalnya untuk masa panen berlangsung setelah 40 hari pasca masa tanam. Tepatnya di umur 50 hari, buncis yang ditanam dengan benar sudah pasti layak panen.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, buncis yang ditanam mulai dari pengolahan tanah sampai dengan masa panen harus diperhatikan dengan benar.
Budidaya buncis organik baru bisa berhasil jika semua tahapan tidak ada yang asal-asalan. Seperti halnya tanaman lain, buncis butuh perhatian.