Indonesia tergolong sebagai satu dari 5 produsen biji kopi terbesar di dunia setelah Kolombia. Budidaya tanaman kopi sudah bukan hal baru lagi di Indonesia karena sudah sejak jaman kolonialisme Belanda, masyarakat Indonesia menanam kopi.
Teknik Budidaya Tanaman Kopi
1. Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman kopi tidak bisa sembarangan. Lahan harus terletak di daerah dengan kondisi yang sesuai dengan kriteria tanaman kopi meliputi ketinggian tempat, suhu udara, kelembaban udara, dan kesuburan tanah.
Sebelum melakukan penanaman kopi, penting untuk memberikan tanaman pelindung berupa tanaman keras yang bisa memberikan naungan bagi tanaman kopi.
Sengon dan lamtoro bisa dipilih sebagai tanaman pelindung dan harus ditanam setidaknya 3 tahun sebelum melakukan penanaman kopi.
Setelah tanaman pelindung cukup besar, maka dilakukan penanaman kopi. Lubang tanam dan jarak tanam bisa Anda sesuaikan dengan ukuran dan jenis bibit tanaman.
Lubang harus dibuat setidaknya 4 bulan sebelum ditanami, kemudian 2 bulan sebelum ditanam, lubang diberi campuran belerang dan kapur serta pupuk organik.
Pada saat menanam, kurangi jumlah daun pada bibit. Hal ini bertujuan agar bibit lebih cepat tumbuh dan mengurangi penguapan berlebih.
Anda bisa mengikat tanaman dengan ajir atau tongkat kayu supaya tanaman tidak mudah roboh.
2. Perawatan Tanaman Kopi
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang paling sering menyerang tanaman kopi adalah penggerek buah kopi dimana hama ini akan menyebabkan buah kopi menjadi busuk dan mudah rontok.
Hal ini tentu menyebabkan kualitas kopi menurun. Anda bisa mencegahnya dengan melakukan pembersihan kebun dan pemotongan pohon naungan.
Sedangkan patogen penyebab penyakit karat daun kopi adalah Hemileia vatatrix. Patogen ini menyebabkan tanaman kopi mengalami bercak kekuningan pada daun yang menyebabkan daun tidak bisa berfotosintesis.
Hal ini bisa diatasi dengan melakukan penyemprotan pestisida apabila dirasa perlu dan menjaga kebersihan kebun serta jarak antar tanaman.
- Pemangkasan Daun
Pemangkasan daun berguna untuk mengatur pertumbuhan cabang daun. Hal ini bisa mendorong tanaman kopi tumbuh lebih optimal dan menghasilkan biji kopi yang lebih banyak.
Pemangkasan dapat dilakukan apabila cabang tanaman tumbuh tidak sesuai sehingga bisa menghalangi sinar matahari untuk menembus cabang daun paling bawah.
- Pemupukan
Pemupukan tentu bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Anda bisa memberikan pupuk setiap 1 atau 2 tahun sekali. Pemupukan lebih baik dilakukan pada musim hujan supaya pupuk lebih cepat terserap kedalam tanah.
Pemberian pupuk bisa dilakukan dengan cara membuat lubang pupuk berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran kemudian menebarkan pupuk di sekitar lingkaran tersebut lalu menutupnya dengan tanah.
3. Pemanenan Biji Kopi
Karena kopi adalah tanaman tahunan, maka butuh waktu lama bagi kita untuk dapat memanen biji kopi. Setidaknya, kopi baru akan mulai berbuah pada usia 3-4 tahun tergantung jenis kopi yang ditanam.
Pada saat itu, produksi kopi masih cukup rendah dan baru akan memasuki puncaknya setelah 4-6 tahun dari panen pertama.
Biji kopi sebaiknya dipanen sebelum jatuh ke tanah. Kopi arabika adalah jenis kopi yang bijinya mudah sekali jatuh apabila sudah matang.
Hal ini perlu dicegah karena biji kopi yang jatuh ke tanah akan menurun kualitasnya karena aroma dan rasa kopi sudah tercampur dengan tanah. Biji kopi yang siap dipanen adalah biji kopi berwarna merah.
Budidaya kopi berbeda dengan budidaya sayuran atau tanaman lain dengan umur singkat sehingga memerlukan banyak perhitungan dan pertimbangan jangka panjang.
Jenis kopi yang dipilih juga tidak bisa asal karena akan mempengaruhi bisnis Anda dalam jangka panjang kedepannya.